Minggu, 18 Februari 2018

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL

di Februari 18, 2018
Struktur dan Fungsi Sistem Ekskresi pada Manusia
Apa nama sistem pengeluaran tersebut? Sistem tersebut bernama ekskresi. Sistem ekskresi merupakan kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh dengan cara membuang bahan-bahan sisa yang dikeluarkan oleh sel. Sistem ekskresi pada manusia melibatkan organ ekskresi berupa ginjal, paru-paru, hati, dan kulit.
1. Ginjal

Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di kanan dan kiri tulang pinggang, yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang (dorsal). Ternyata, ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal berwarna merah karena banyak darah yang masuk ke dalam ginjal.
Jadi, apa fungsi yang dimiliki oleh ginjal? Ginjal memiliki beberapa fungsi penting, anatra lain :
  • Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
  • Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
  • Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
  • Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
  • Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang
74276-004-E7F1BB17
 85425-004-C3516F0C
74275-004-AFEBC9F3
93200-034-59D92E04
Bagian-bagian ginjal :
  • Korteks: bagian ginjal yang terdapat badan malpighi (glomerulus dan kapsula bowman), tubulus kontortus proksimal, dan tubulus kontortus distal.
  • Nefron: tempat penyaringan darah. Di dalam ginjal terdapat lebih dari 1 juta buah nefron. 1 nefron terdiri dari glomerulus, kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
  • Medula: Terdiri dari 9 sampai 14 bagian yang berbentuk piramid. Di dalamnya terdapat lengkung henle dan tubulus kolektivus.
  • Pelvis: tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
  • Glomerulus: Tempat penyaringan darah yang akan menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan urea. Menghasilkan urin primer.
  • Kapsula bowman: kantong/kapsul yang membungkus glomerulus. Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William Bowman.
  • Tubulus kontortus proksimal: tempat penyerapan kembali/reabsorpsi urin primer yang menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Menghasilkan urin sekunder.
  • Lengkung henle: Penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal.
  • Tubulus kontortus distal: Tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke dalam urin sekunder. Menghasilkan urin sesungguhnya.
  • Tubulus kolektivus: Adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang menampung urin dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju kandung kemih.
Untuk memahami lebih lanjut model penyaringan dalam ginjal, silakan download lks ini.
Mekanisme pembentukan urin:
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan pengumpulan (augmentasi).
Filtrasi
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadidi kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses
penyaringan. Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya.
Reabsorbsi
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini
melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Urin akan keluar melalui uretra.
Untuk lebih jelasnya, silakan cermati video berikut :
SUMBER : https://rarazara.wordpress.com/kelas-viii-2/semester-2/struktur-dan-fungsi-sistem-ekskresi/

0 komentar:

Posting Komentar

 

sainsblog17 © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor